Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Beberapa foto dari Semarang, 1947


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 2 Konvoi militer Belanda memasuki Bukittinggi, 22

Belanda menyebut tindakan militer saat itu sebagai aksi polisionil untuk mengamankan wilayah koloninya yakni Hindia Belanda, dari pendudukan militer Jepang. Sedangkan Indonesia melihat aksi itu sebagai agresi militer.. Akan tetapi pandangan itu mulai bergeser pada akhir 1960-an. Aksi kekerasan militer Belanda di Indonesia pada 1945-1949 itu.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Pasukan Belanda di wilayah Lumajang

Aksi Polisionil sendiri dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 21 Juli-5 Agustus 1947 (Agresi Militer Belanda I), dan tanggal 19-20 Desember 1948 (Agresi Militer Belanda II). Akan tetapi, ada juga yang menyebutkan bahwa menurut hukum internasional, istilah aksi polisionil ini kurang sesuai untuk menggambarkan tindakan yang dilakukan.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Beberapa foto dari Karawang

Operasi militer ini merupakan bagian dari Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam rangka mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati. Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan Linggajati.Agresi ini berawal saat 15 Juli 1947, van Mook mengeluarkan ultimatum.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Warga Sidamanik mengungsi, 1947

Namun sebagai kedok untuk dunia internasional, Belanda menamakan agresi militer ini sebagai Aksi Polisionil, dan menyatakan tindakan ini sebagai urusan dalam negeri. Pada saat itu jumlah tentara Belanda telah mencapai lebih dari 100.000 orang, dengan persenjataan yang modern, termasuk persenjataan berat yang dihibahkan oleh tentara Inggris dan.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Warga Cilacap mengungsi, Juli 1947

Dengan dalih "Aksi Polisionil", tentara Belanda melakukan aktifitas militer di wilayah Indonesia, sekaligus melanggar perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Gejolak di berbagai daerah mulai muncul, salah satunya terjadi di wilayah Batu-Pujon. Monumen status quo lijn di daerah Pujon menjadi simbol batas pendudukan Belanda dan wilayah Republik.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 di Baturaja (4) Beberapa foto dari JuliNovember 1947

Pada awalnya, Gubernur Jenderal H.J Van mook mengumumkan pada wartawan mengenai aksi polisionil Belanda yang pertama. Dalam hal ini Belanda telah melakukan beberapa serangan terhadap wilayah Indonesia. Wilayah tersebut seperti Jawa Timur dan Jawa Barat. Kedua wilayah itu yang digadang gadang sebagai wilayah yang kaya akan produksi bahan makanan.


Aksi Polisionil 1 di sekitar Palembang Pasukan Belanda merebut Palembang, 1947 Lawang Sewu

Tatkala persoalan Aksi Polisionil ini dibawa ke meja perundingan Dewan Keamanan (DK) PBB pada sidang 31 Juli 1947, Belanda akhirnya menerima tekanan dunia internasional itu dan mulai mempertimbangkan untuk menghentikan pertikaian bersenjata. Di dalam negeri Belanda sendiri, resolusi DK PBB disetujui mengingat tekanan internasional yang berkembang.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Pergerakan pasukan Belanda menuju Sukabumi, 1947

In Indonesia they are known collectively as the Agresi Militer Belanda (English: Dutch Military Aggressions), although the less common translation Aksi Polisionil is also used. For a long time in Dutch historiography and discourse, the entirety of the Indonesian War of Independence was referred to by the euphemistic term politionele acties , as.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Pasukan Belanda di wilayah Lumajang

Penjajah Belanda berselisih pendapat mengenai kemerdekaan Indonesia sesudah Jepang menyerah kalah, dan menduduki semua pulau Indonesia kecuali Jawa dan Sumat.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Beberapa foto dari Jawa Tengah

Ini adalah aksi polisionil resmi Belanda sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook menyebut aksi militer ini dengan istilah "Operatie Product". Van Mook menegaskan bahwa hasil Perundingan Linggarjati yang resmi disepakati pada 25 Maret 1947 tidak berlaku lagi.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Warga Purwokerto mengungsi, Juli 1947

Semenjak perang usai, sebagian besar publik Belanda menerima versi sejarah pemerintahnya yang menyebut kedatangan serdadu mereka ke Indonesia sebagai "aksi polisionil". Ini berbeda dengan apa yang publik Indonesia pahami bahwa aksi tersebut merupakan agresi militer ke negara yang sudah merdeka dan berdaulat.


Aksi Polisionil 1 Sebuah keluarga Belanda mengungsi, 1947 Gambar Kuno Awal Kemerdekaan

Belanda juga menyebut operasi ini sebagai Aksi Polisionil dan menyebutkan bahwa tindakan yang dilakukannya sebagai urusan dalam negeri demi mengembalikan ketertiban umum. Maka dari itu, Belanda mengabaikan seruan dunia internasional untuk menaati isi perjanjian Linggarjati dan menghentikan pertikaian dengan Indonesia.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 di sekitar Palembang Beberapa foto dari sektor Palembang

s. Aksi Polisionil ( Belanda: Politionele acties ) atau juga dikenal dengan sebutan Agresi Militer Belanda, adalah operasi militer yang dilancarkan oleh militer Belanda di Jawa dan Sumatra terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli sampai 5 Agustus 1947 (aksi pertama) dan dari 19 Desember 1948 sampai 5 Januari 1949 (aksi kedua).


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Warga Sidamanik mengungsi, 1947

Tradisi Belanda mengenal aksi polisionil yang tidak pernah diterima Indonesia. Indonesia mengenalnya sebagai agresi militer. "Nah, hal-hal seperti itu yang kita bahas secara terbuka dengan.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Tentara Belanda merebut pospos TNI, 1947

Sejak adanya pergerakan serdadu Belanda itulah apa yang kemudian disebut Aksi Polisionil dimulai. Ia berlangsung pada 21 Juli hingga Agustus 1947 (Agresi Militer I) dan 19 Desember 1948 hingga 5 Januari 1949 (Agresi Militer II). Kedaulatan Indonesia sebagai negara baru diuji dalam perang fisik yang menewaskan puluhan ribu jiwa ini dan memiliki.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Propaganda Belanda untuk warga Kopeng, Semarang 1947

Seperti dikutip dari situs Radio Netherlands Worldwide (RNW), Pemerintah Belanda pun merespons dengan mengirim pasukan ke Hindia, untuk melakukan apa yang disebut sebagai 'Aksi Polisionil'.. Belanda menghindari istilah 'perang kolonial', menolak untuk mengakui bahwa itu adalah konflik antara dua negara dan menganggapnya sebagai masalah internal.

Scroll to Top